Jumat, 20 Februari 2009

Banjir Di Semarang


Senin, 9 Februari 2009 22:17 WIB
SEMARANG, SENIN — Banjir di Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (9/2), semakin meluas. Sedikitnya, 20.000 rumah yang tersebar di 10 kecamatan terendam.
Kecamatan yang terendam banjir antara lain Semarang Utara, Semarang Timur, Semarang Barat, Tugu, Ngaliyan, Semarang Tengah, Genuk, Gayamsari, Pedurungan, dan Semarang Selatan. Banjir terparah terjadi di Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara, dengan ketinggian air mencapai 1,3 meter.
Kendati rumahnya tergenang, banyak warga yang lebih memilih bertahan. "Buat apa mengungsi, kan sudah terbiasa terkena banjir," ucap Listiabudi (25), warga Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari. Di kelurahan ini, ketinggian air hingga selutut orang dewasa.
Selain merendam rumah, banjir juga menggenangi jalan-jalan utama, seperti Jalan Dr Cipto, Jalan Citarum, Jalan Ronggowarsito, Jalan Pemuda, Jalan Kaligawe, Jalan Arteri, dan Jalan MT Haryono sehingga mengganggu arus lalu lintas.
Di Jalan Kaligawe misalnya, ketinggian air hingga 50 sentimeter yang merendam badan jalan sekitar satu kilometer. Akibatnya, sebagian kendaraan mogok. "Bagaimana tidak mogok, kalau airnya setinggi ini," ucap Mariyanto (29), salah satu pengendara roda dua.
Kepala Dinas Kebakaran Kota Semarang Prasetijo mengatakan, banjir kali ini tidak hanya merendam daerah yang rawan banjir, tetapi juga daerah baru yang sebelumnya aman, seperti kawasan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan atau perumahan Tlogosari, Kecamatan Muktiharjo Kidul. "Untuk itu, Pemkot akan memetakan ulang daerah-daerah yang sekarang berpotensi banjir," ucapnya.
Selain karena guyuran hujan, lanjut Prasetijo, banjir yang terjadi di Kota Semarang juga disebabkan luapan Banjir Kanal Barat dan Banjir Kanal Timur yang merupakan air kiriman dari Semarang bagian selatan.
Di Kabupaten Kendal, banjir juga menyebabkan sepuluh kecamatan terendam, antara lain, Kecamatan Brangsong, Kaliwungu, Weleri, Kaliwungu Selatan, Ngampel, Kendal, Gemuh, Pegandon, Weleri, dan Patebon terendam. Padahal, sebelumnya hanya sembilan kecamatan.
Banjir juga merendam fasilitas umum, seperti sekolah, pasar tradisional, dan kantor instansi pemerintahan. Ketinggian air berkisar 50-80 sentimeter. Kendati demikian, Wakil Bupati Kendal Siti Nurmarkesi mengaku tidak akan meliburkan kegiatan di lingkungan Pemkab Kendal.
Saya malah menambah pekerjaan para pegawai. Libur hanya berlaku bagi siswa sekolah yang gedungnya tidak bisa dipakai, katanya.
Curah hujan
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Jawa Tengah M Chaeran mengatakan, curah hujan tinggi di Provinsi Jawa Tengah terutama di pantai utara Jawa masih akan terjadi hingga pertengahan Februari.
Intensitas hujannya diperkirakan mencapai 350 milimeter, ucap Chaeran. Dengan demikian, Chaeran mengungkapkan, bencana banjir dan longsor masih berpotensi terjadi.
Chaeran menambahkan, gelombang tinggi mencapai 4 meter hingga 6 meter mengancam perairan di tengah Laut Jawa dan Samudera Indonesia. Untuk kegiatan pelayaran dan melaut sebaiknya untuk ditunda dulu hingga pertengahan Februari, kata Chaeran mengimbau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar